Aku merindukanmu yang dulu
Yang tersenyum aneh ketika kita bertemu
Melihat kebodohanku dan teman-teman
Tapi tidak pernah menghentikan
Aku menginginkanmu yang dulu
Tanpa rasa takut menyapaku
Sekalipun dia ada di sisimu
Tak peduli pada dia yang cemburu
Aku membutuhkanmu yang dulu
Menasehati tanpa peduli waktu yang bergulir
Mendengarkan dalam setiap bisuku
Ditemani airmata yang perlahan mengalir
Aku menunggu dirimu yang dulu
Yang menjaga di kala aku tertidur
Memandang tajam pada aku dan temanku
Terus menjaga walau sebenarnya sangat ingin tidur
Aku peduli pada dirimu yang dulu
Dengan wajah menakutkan tanpa senyuman
Tapi hanya kita yang benar-benar tahu
Apa yang sesungguhnya engkau sembunyikan
Aku tak peduli ini terlihat seperti apa
Ini bukanlah sebuah puisi cinta semu
Ataupun kisah hati yang terluka
Aku hanya ingin kehadiranmu dalam hidupku (lagi)
P.S : untuk yang menjaga seperti adik tersayang,
untuk yang menasehati seperti ayah