(Postingan ini akan menjadi postingan terakhir saya di tahun
2018, dan saya memutuskan untuk menulisnya dalam Bahasa Indonesia)
Hai.
Beberapa waktu belakangan ini, saya memang sedang sangat
sibuk sekali. Sampai-sampai janji saya kepada Anda sekalian untuk menceritakan
kisah tentang perjalanan saya beberapa waktu lalu belum sempat terrealisasikan.
Maaf, tapi sungguh Desember ini menjadi bulan tersibuk selama tahun 2018.
Dua ribu delapan belas.
Tahun yang terasa begitu singkat, namun begitu berarti bagi
saya.
Bulan Juni tahun ini saya berhasil menyelesaikan pendidikan
profesi dokter gigi dan meraih gelar yang selama ini sempat saya kubur
dalam-dalam. Sungguh tidak disangka, saya sanggup menyelesaikannya meski berat
dan sempat putus asa. Meski hasil yang didapat boleh dikatakan biasa saja,
setidaknya saya berhasil menepati janji kepada orang-orang yang saya sayangi.
Setidaknya, tanggung jawab ini selesai dan satu beban hidup saya telah
berakhir.
Dua bulan sebelumnya, tepatnya di bulan April, untuk pertama
kalinya saya melakukan wisata ke luar negeri sendirian. Ya, benar-benar
sendirian. Meskipun negara itu hanya Singapura, tapi saya takjub bahwa saya
berani untuk menepis pikiran negatif yang selama ini sempat tersirat di pikiran
saya. Liburan sendirian itu ternyata sangat menyenangkan! Kita bisa mengatur
waktu dan arah sesuai yang kita mau, tanpa khawatir dengan teman kita. Liburan
ini benar-benar menjadi waktu yang berkualitas dan dapat membuat kita lebih
mengenal diri kita sendiri.
Kemudian di bulan Agustus, saya akhirnya mewujudkan salah
satu mimpi saya dalam hal wisata yaitu dengan mengunjungi negeri Jepang.
Setelah menabung kurang lebih satu tahun, saya memberanikan diri saya untuk
berwisata jauh hanya dengan teman-teman, tanpa keluarga. Ya, biasanya untuk
wisata yang cukup jauh, saya pasti pergi dengan keluarga saya. Namun kali ini
tidak. Rasanya? Bagai mimpi! Jepang ternyata jauh lebih indah dari bayangan
saya selama ini. Saya tidak sabar untuk berkunjung kembali ke negeri tersebut.
Tahun ini saya juga cukup sering berwisata. Untuk dalam
negeri saja saya berkunjung ke Jogjakarta, Bandung, Cilegon dan Labuan Bajo.
Sementara untuk luar negeri, selain Jepang, saya juga sempat ke Filipina untuk
menonton konser Sam Smith. Tapi yang paling mengesankan adalah kunjungan saya
ke India.
Meskipun kunjungan saya ke India dalam urusan bisnis, saya
menyempatkan untuk berkunjung ke beberapa pusat wisata disana. Salah satunya
adalah Taj Mahal yang sungguh sangat indah. Bahkan saya sempat menitikkan
airmata takjub ketika saya berada disana. Rasanya sungguh tidak percaya, bahwa
saya bisa menginjakkan kaki di India dan melihat sendiri Taj Mahal.
Sedikit cerita diatas adalah kisah bahagia yang terjadi di
hidup saya selama tahun 2018. Kisah ini adalah kisah yang ingin saya bagikan
dengan kalian dengan harapan kebahagiaan saya di tahun ini akan menular kepada
kalian semua. Meskipun tampak penuh dengan kebahagiaan, tahun 2018 tak luput
dari airmata dan sakit hati yang rasanya tak perlu saya ceritakan lebih jauh
lagi.
Banyak hal yang terjadi di tahun ini dan saya belajar sangat
banyak darinya. Dimulai dari kekecewaan, pengkhianatan, kepercayaan yang
dirusak, diremehkan, bangkit dari keterpurukan, meraih mimpi, patah hati,
menemukan harapan, percaya pada orang asing, berani mengambil risiko, merelakan
suatu hal dan masih banyak lagi hal lainnya.
Tapi diatas itu semua, tahun ini saya belajar untuk
mencintai diri saya sendiri dengan melakukan apa yang saya inginkan bukan hanya
karena hal itu adalah hal yang wajar atau umum dilakukan oleh orang lain.
Terima kasih 2018.
P.S : Hope you guys had a wonderful 2018 as I did. And also a cheers to an amazing 365 days ahead of us. By the way, I still owe you guys a couple of posts about my trips. Promise will get it done soon!
P.S : Hope you guys had a wonderful 2018 as I did. And also a cheers to an amazing 365 days ahead of us. By the way, I still owe you guys a couple of posts about my trips. Promise will get it done soon!