Midnight Pray
11:03 PM
Tuhan,
Aku bukanlah seseorang yang rajin beribadah dan menyebut nama-Mu dalam keseharianku. Tapi aku tahu Engkau adalah Maha Pendengar. Engkau satu-satunya yang mendengar di kala mulut ini hanya bisa membisu dan ketika telinga ini menjadi tuli. Dan hanya Engkaulah yang Maha Adil, yang mendengar semua doa umat-Mu sekalipun dia jarang mengingat diri-Mu dalam hidupnya.
Tapi Tuhan,
Maaf jika ini terlalu klise, ini masalah hati. Setetes airmata tak berarti karena cinta semu yang selalu aku rasakan. Aku yang tak mengalah untuk cinta, tapi tak kunjung mendapat bahagia yang aku inginkan. Aku lelah menjadi seorang yang mengalah untuk seorang yang aku sayang dan aku cinta. Tapi tidak ada satupun dari mereka yang mau mengalah untuk aku, Tuhan. Mungkin pilihanku memang salah saat itu, tapi tidak bolehkah aku merasa bahagia walau hanya untuk sekali saja?
Tuhan,
Dulu aku selalu menyangkal aku jatuh cinta padanya dan aku selalu mengelak dari kenyataan akan apa yang aku rasakan, karena aku tahu tak pernah aku yang ia inginkan. Tapi kini dengan jujur dan berani aku berkata, aku jatuh cinta padanya.
Tapi Tuhan,
Aku muak akan cinta, aku benci untuk bilang cinta dan aku tidak ingin merasakan cinta; untuk saat ini. Maka aku memohon pada-Mu Tuhan. Hapuskan rasa cintaku untuknya, hingga tiada sisa setitikpun dalam hati. Aku lelah menjadi yang memperhatikan tapi tidak pernah diperhatikan. Aku bosan menjadi yang kedua ketika selalu siap menjadi yang pertama. Aku muak mendengar kata cinta miliknya yang ditujukan untuk orang lain.
Tuhan,
Mungkin aku manja, karena menyerah pada keadaan yang menusuk. Mungkin aku egois, karena memikirkan ini hanya untuk diriku sendiri. Mungkin ini bukan sesuatu yang terbaik yang Engkau inginkan untuk diriku. Tapi tolong aku Tuhan, aku tidak sanggup lagi menahan semuanya. Aku tidak pernah sekuat yang Engkau kira, aku sangatlah lemah. Semua cobaan yang Kau ujikan tak lagi sanggup ku hadapi. Aku tidak sanggup ...
Tapi Tuhan,
Bahagiakanlah dia. Walau bagaimanapun kebahagiaannya mungkin akan selalu menjadi kebahagiaanku yang tertunda, untuk selamanya ...
0 comments