[Bandung] Kuliner Bersama #TemanKulineran dari Traveloka Eats
3:41 PM
Beberapa minggu yang lalu, saya iseng mengikuti kontes yang
diadakan di instagram oleh Traveloka Eats. Kontes yang diadakan cukup
sederhana. Cukup dengan menyebutkan nama seorang teman yang ingin diajak
jalan-jalan. Saat itu saya menyebutkan teman kuliah saya, Nadia, yang memang
kebetulan sudah cukup lama tidak saya temui dikarenakan kesibukan
masing-masing. Dan tepat satu minggu yang lalu, saya cukup beruntung untuk
terpilih mengikuti jalan-jalan yang diadakan oleh Traveloka Eats ke kota
Bandung.
Traveloka Eats merupakan fitur terbaru dari Traveloka yang
mengkhususkan pada makanan. Fitur ini memberikan pengguna info lengkap mengenai
restoran-restoran yang ada di kota-kota di Indonesia. Meskipun saat ini fitur
ini baru terdapat di kota-kota besar di Indonesia, ke depannya Traveloka Eats
akan terus berkembang dan menjadi direktori makanan terbesar di Indonesia
bahkan dunia.
Berbicara soal kuliner, wisata saya ke Bandung kemarin jelas
tidak jauh-jauh dari wisata kuliner Bandung yang tidak ada tandingannya. Saya
dan #TemanKulineran dari Traveloka Eats menyibukkan diri menyantap beberapa
hidangan dari restoran yang cukup hits di Bandung.
1. Wild Grass
Wild Grass merupakan restoran yang terletak di daerah
Ciumbuleuit Bandung dengan nuansa industrial yang memiliki kesal ‘cool’ dan
‘edgy’. Bagian outdoor dari restoran yang luas, sangat cocok untuk diadakan
acara kumpul bersama keluarga ataupun teman. Acara yang dibuat pasti dengan
mudah menjadi momen yang tak terlupakan.
Makanan pembuka yang saya pilih adalah Shaksouka, Chicken
Wings, Popcorn Fried Chicken dan Nachos & Melted Cheese. Rasa dari Chicken
Wings hampir tidak terasa, seperti kurang bumbu. Sementara Nachosnya agak keras
dan sedikit terlalu asin. Meski begitu saya sangat suka dengan Shaksouka dan
Popcorn Fried Chicken mereka. Shaksouka memiliki perpaduan rasa gurih dan manis
dengan sedikit asam yang pas, apalagi ketika dimakan dengan roti yang
disajikan. Lalu untuk Popcorn Fried Chicke, sambal yang disajikan sangatlah
enak! Membuat saya tidak bisa berhenti memakannya.
Kemudian untuk makanan utama, saya mencicipi Hainan Fried
Rice, Honey Grilled Chicken dan Salted Egg Fish & Chips. Dari semua makanan
diatas, saya paling suka dengan Honey Grilled Chick. Ayamnya sangat empuk dan
bumbunya meresap hingga ke bagian dalam. Ditambah lagi dengan sambal yang
pedasnya pas, membuat makan saya siang itu terasa sangat nikmat.
Lalu untuk hidangan penutup, saya memilih Crunchy Berry
Waffle dan Lychee Milk Pudding. Keduanya benar-benar membuat saya jatuh hati.
Pudding yang disajikan memiliki rasa manis yang pas dengan tekstur yang sangat
lembut. Waffle yang disajikan juga sangat lezat meskipun porsinya terlalu
banyak untuk ukuran satu orang.
2. Kopi Toko Djawa
Kopi Toko Djawa merupakan toko kopi yang sangat terkenal di
kota Bandung, tepatnya di jalan Braga. Toko yang berdiri sejak 1955 ini awalnya
merupakan sebuah toko buku. Kemudian pada akhir tahun 2017 kemarin, mereka
merubah konsep toko mereka menjadi sebuah toko kopi.
Sore itu saya memesan Es Kopi Toko Djawa (IDR 20.000) dan Es
Coklat (IDR 25.000). Rasa kopi dari es kopi mereka cukup kuat. Perpaduan pahit
dan manis yang didapat dari gula jawa cukup pas untuk selera saya. Namun
sayang, kopinya sedikit terlalu cair untuk selera saya.
Sementara untuk rasa dari es coklat mereka pun tak kalah
enak. Rasa manisnya pas dan ada sedikit rasa pahit coklat yang membuat saya tak
berhenti meminumnya.
3. Dapur Dahapati
Sop buntut merupakan salah satu menu masakan Indonesia yang
menjadi favorit saya. Maka Ketika saya mengetahui tentang Dapur Dahapati dan
sop buntut mereka yang melegenda, tentu saya harus mencobanya. Dapur Dahapati
merupakan pemain lama di dunia kuliner. Namun siapa sangka, ternyata sop buntut
mereka baru mulai dijual sekitar tahun 2000-an. Dan menu sop buntut inilah yang
membuat mereka sangat terkenal hingga sekarang.
Saya memesan Sop Buntut Dahapati (IDR 65.000) dan Sop Buntut
Goreng Dahapati (IDR 67.500) untuk makan malam. Rasa dari kedua makanan yang
saya pesan sangatlah enak! Buntut yang disajikan cukup banyak dan sangat empuk.
Kuah dari sop buntutnya penuh dengan rasa rempah tanpa membuatnya terasa
berlebihan. Kuahnya pun tak begitu berlemak seperti kuah sop buntut kebanyakan.
Untuk Sop Buntut Goreng, rasanya pun tak kalah enak. Manis kecapnya pas tanpa
menutupi rasa rempah dari buntut itu sendiri.
4. Jardin
Jardin adalah salah satu restoran terbaru yang ada di kota
Bandung. Sesuai dengan namanya, Jardin yang berarti taman dalam bahasa
Perancis, memiliki konsep desain ruang seperti taman yang sangat unik. Café
dengan 3 lantai ini, memiliki green house yang cantik sekali di bagian
teratasnya. Bisa dibilang hampir setiap sudut restoran ini memiliki unsur yang
sangat instagramable. Namun sayang sekali rasa makanan di restoran ini tidak
seindah dekorasinya.
Siang itu saya memesan beberapa menu makanan. Namun rasanya
tidak ada satu pun yang melekat di pikiran saya. Bahkan makanan pembuka yang
disajikan pun sudah dingin sekali. Meskipun begitu, Spaghetti Tuna Sambal Matah
(IDR 40.000) mereka cukup patut diacungi jempol. Tingkat kematangan pasta yang
pas, tuna yang melimpah serta rasa sambal matah yang enak berhasil menjadi
penyelamat saya di siang itu
5. Braga Permai Restaurant
Braga Permai Resto merupakan salah satu restoran legendaris
di Bandung mengingat restoran ini sudah berdiri sejak 1923. Selain karena waktu
operasional yang sudah lama, restoran ini juga terkenal karena menu makanan
Belanda yang menjadi unggulan mereka. Dengan nuansa dan interior yang masih
kental dengan unsur tempo doeloe, restoran ini menjadi sangat menarik untuk
dikunjungi.
Huzarensla Salad (IDR 35.500) dan Bitter Ballen (IDR 35.000)
menjadi makanan pembuka saya malam itu. Huzarensla Salad adalah salad buah
dengan saus mayonnaise yang sedikit pedas. Selain buah salah ini juga dicampur
dengan potongan daging tenderloin. Menurut saya rasanya sangat unik. Memang
terdengar agak aneh jika membayangkan jika segar buah, creamy mayo yang sedikit
pedas dan gurih daging bercampur menjadi satu. Namun ternyata perpaduannya pas
dan sangat cocok untuk menjadi pembuka. Kemudian Bitter Ballen-nya pun cukup
enak. Kulitnya garing dan isinya sangat lembut sekali.
Ada pula Bruine Bonensoep (IDR 29.500) yang merupakan sup
kacang khas Belanda. Untuk sup yang satu ini, selain kacang merah terdapat pula
potongan sosis dan jagung. Rasanya gurih, unik dan pas di lidah. Yang bikin uniknya
lagi, dalam penyajiannya sup ini ditaburi pula dengan popcorn.
Kemudian untuk makanan utama, saya dan teman-teman memilih
beberapa macam makanan. Diantaranya adalah Ox Tongue Steak (IDR 162.500),
Chicken Satay (IDR 62.500), Snapper Meuniere (IDR 80.000) dan Oseng Iga Sambal
Matah (IDR 85.000). Makanan-makanan diatas menurut saya sudah cukup enak.
Pemberian bumbu pas dan kematangan yang pas membuat saya tidak bisa berhenti
memakannya. Namun sedikit catatan untuk Snapper Meuniere, ikannya terasa sangat
kering ketika dimakan.
0 comments