Untuk Kamu, Aku dan Kita
12:40 AM
Hari ini semuanya berubah. Melangkah ke tempat ini tidaklah
lagi akan pernah sama. Sebuah tempat yang menjadi awal mula mimpi dan
cita-cita. Sebuah tempat yang menjadi saksi bisu atas angan, harapan dan
perjuangan.
Hari ini adalah hari dimana kita harus mensyukuri segala kehendak Tuhan. Apa yang telah Ia tuliskan untuk kita adalah berkah yang tidak pernah kita duga kedatangannya. Segala upaya perjuangan yang telah kita lalui selama beberapa tahun belakangan ini. Perjalanan panjang yang entah bagaimana telah berhasil kita titi langkah demi langkah. Sejak hari pertama kaki menginjak tempat ini. Langkah pasti dengan mimpi setinggi langit dan harapan seluas samudra. Hingga hari yang telah kita nanti-nanti.
Meniti cita-cita yang kita genggam erat demi gelar mulia dan
rasa bangga untuk orang tua. Perlahan tapi pasti. Sedikit demi sedikit, mimpi
dan harapan itu semakin jelas terlihat. Meski sulit untuk dilalui, meski berat
untuk dihadapi, meski mungkin dahulu mimpi itu sempat perlahan memudar. Tapi
tiada cobaan yang tidak dapat dilalui. Semua adalah proses. Untuk mendorong
kita mencapai batas kemampuan yang mungkin dicapai seorang manusia. Untuk
menjadi pribadi yang terbaik demi kepentingan umat manusia. Untuk memahami
apakah kami yang memilih peran ini ataukah peran ini yang memilih kami.
Yakinlah suatu saat nanti, semua ini akan berarti. Atas segala doa yang tercipta di antara helaan napas dari lelah yang tidak lagi kita rasa. Atas hati yang pedih dari segala cobaan yang rasanya tak pernah berhenti menghadang. Atas segala airmata yang tak pernah habis turun dari sepasang mata yang perih karena jarang ia menutup untuk istirahat. Atas segala amarah yang timbul akibat jiwa yang ingin menyudahkan namun entah bagaimana, tegar ia berdiri.
Yakinlah suatu saat nanti, semua ini akan berarti. Atas segala doa yang tercipta di antara helaan napas dari lelah yang tidak lagi kita rasa. Atas hati yang pedih dari segala cobaan yang rasanya tak pernah berhenti menghadang. Atas segala airmata yang tak pernah habis turun dari sepasang mata yang perih karena jarang ia menutup untuk istirahat. Atas segala amarah yang timbul akibat jiwa yang ingin menyudahkan namun entah bagaimana, tegar ia berdiri.
Ini semua hanyalah sebagian kecil dari perjalanan hidup yang kami pilih beberapa tahun yang lalu. Dengan segala kenangan manis yang mengisi di tiap harinya, dan tak lupa kenangan pahit yang mengisi di tiap detiknya. Sedih, senang, tangis, tawa, jatuh, bangun, hancur, bahagia. Jika memang segala sesuatu diciptakan berpasang-pasangan, maka biarkanlah kami merasakan pahitnya kegagalan demi mendapatkan manisnya kesuksesan.
Meski begitu, tanpa ini semua, tak mungkin ada kita disini. Setiap pengorbanan jiwa, hati dan raga yang telah kita berikan tanpa peduli perasaan sendiri. Demi mimpi dan cita-cita yang tiada henti kita kejar sejak terbit matahari hingga gelap malam. Setiap airmata yang jatuh dari awal kisah ini. Setiap rasa sakit yang muncul dari kisah ini. Setiap tawa yang tercipta dari kisah ini. Setiap canda yang terselip dari kisah ini. Setiap bahagia yang akan menjadi akhir kisah ini.
Kata mereka, bahagia itu sederhana. Sesederhana kata
‘kompeten’ diatas selembar kertas putih yang terpampang di papan itu. Yang
mereka tidak mengerti adalah perjalanan menuju bahagia. Penuh perjuangan, penuh
kenangan.
Untuk setiap bahagia, canda, tawa hingga rasa sakit dan bahkan airmata yang membawa kita kepada hari ini.
0 comments