Singkat Namun Berarti

11:41 PM

(Postingan ini akan menjadi postingan terakhir saya di tahun 2018, dan saya memutuskan untuk menulisnya dalam Bahasa Indonesia)

Hai.

Beberapa waktu belakangan ini, saya memang sedang sangat sibuk sekali. Sampai-sampai janji saya kepada Anda sekalian untuk menceritakan kisah tentang perjalanan saya beberapa waktu lalu belum sempat terrealisasikan. Maaf, tapi sungguh Desember ini menjadi bulan tersibuk selama tahun 2018.

Dua ribu delapan belas.


Tahun yang terasa begitu singkat, namun begitu berarti bagi saya.

Bulan Juni tahun ini saya berhasil menyelesaikan pendidikan profesi dokter gigi dan meraih gelar yang selama ini sempat saya kubur dalam-dalam. Sungguh tidak disangka, saya sanggup menyelesaikannya meski berat dan sempat putus asa. Meski hasil yang didapat boleh dikatakan biasa saja, setidaknya saya berhasil menepati janji kepada orang-orang yang saya sayangi. Setidaknya, tanggung jawab ini selesai dan satu beban hidup saya telah berakhir.

Dua bulan sebelumnya, tepatnya di bulan April, untuk pertama kalinya saya melakukan wisata ke luar negeri sendirian. Ya, benar-benar sendirian. Meskipun negara itu hanya Singapura, tapi saya takjub bahwa saya berani untuk menepis pikiran negatif yang selama ini sempat tersirat di pikiran saya. Liburan sendirian itu ternyata sangat menyenangkan! Kita bisa mengatur waktu dan arah sesuai yang kita mau, tanpa khawatir dengan teman kita. Liburan ini benar-benar menjadi waktu yang berkualitas dan dapat membuat kita lebih mengenal diri kita sendiri.

Kemudian di bulan Agustus, saya akhirnya mewujudkan salah satu mimpi saya dalam hal wisata yaitu dengan mengunjungi negeri Jepang. Setelah menabung kurang lebih satu tahun, saya memberanikan diri saya untuk berwisata jauh hanya dengan teman-teman, tanpa keluarga. Ya, biasanya untuk wisata yang cukup jauh, saya pasti pergi dengan keluarga saya. Namun kali ini tidak. Rasanya? Bagai mimpi! Jepang ternyata jauh lebih indah dari bayangan saya selama ini. Saya tidak sabar untuk berkunjung kembali ke negeri tersebut.

Tahun ini saya juga cukup sering berwisata. Untuk dalam negeri saja saya berkunjung ke Jogjakarta, Bandung, Cilegon dan Labuan Bajo. Sementara untuk luar negeri, selain Jepang, saya juga sempat ke Filipina untuk menonton konser Sam Smith. Tapi yang paling mengesankan adalah kunjungan saya ke India.

Meskipun kunjungan saya ke India dalam urusan bisnis, saya menyempatkan untuk berkunjung ke beberapa pusat wisata disana. Salah satunya adalah Taj Mahal yang sungguh sangat indah. Bahkan saya sempat menitikkan airmata takjub ketika saya berada disana. Rasanya sungguh tidak percaya, bahwa saya bisa menginjakkan kaki di India dan melihat sendiri Taj Mahal.

Sedikit cerita diatas adalah kisah bahagia yang terjadi di hidup saya selama tahun 2018. Kisah ini adalah kisah yang ingin saya bagikan dengan kalian dengan harapan kebahagiaan saya di tahun ini akan menular kepada kalian semua. Meskipun tampak penuh dengan kebahagiaan, tahun 2018 tak luput dari airmata dan sakit hati yang rasanya tak perlu saya ceritakan lebih jauh lagi.

Banyak hal yang terjadi di tahun ini dan saya belajar sangat banyak darinya. Dimulai dari kekecewaan, pengkhianatan, kepercayaan yang dirusak, diremehkan, bangkit dari keterpurukan, meraih mimpi, patah hati, menemukan harapan, percaya pada orang asing, berani mengambil risiko, merelakan suatu hal dan masih banyak lagi hal lainnya.

Tapi diatas itu semua, tahun ini saya belajar untuk mencintai diri saya sendiri dengan melakukan apa yang saya inginkan bukan hanya karena hal itu adalah hal yang wajar atau umum dilakukan oleh orang lain.

Terima kasih 2018.

P.S : Hope you guys had a wonderful 2018 as I did. And also a cheers to an amazing 365 days ahead of us. By the way, I still owe you guys a couple of posts about my trips. Promise will get it done soon!

You Might Also Like

0 comments

Subscribe